Riwayat dan Nilai-nilai Filosofis dalam Musik Tradisional Palembang
Musik tradisional Palembang memiliki riwayat yang kaya akan nilai-nilai filosofis yang tersembunyi di dalamnya. Riwayat panjang musik tradisional Palembang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya masyarakat Palembang. Dengan begitu, tidak heran jika musik tradisional Palembang juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam.
Menurut Drs. H. Sudarsono, M.Hum., seorang pakar musik tradisional Palembang, “Musik tradisional Palembang bukan hanya sekedar alunan melodi yang enak didengar, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam.” Sudarsono juga menambahkan, “Melalui musik tradisional Palembang, masyarakat Palembang dapat belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang penting seperti kebersamaan, kesederhanaan, dan ketulusan.”
Salah satu contoh nilai filosofis dalam musik tradisional Palembang adalah konsep “gotong royong” yang tercermin dalam proses pembuatan alat musik tradisional. Menurut Bapak Tarmizi, seorang pembuat gamelan Palembang, “Proses pembuatan gamelan tidak bisa dilakukan sendirian, tetapi memerlukan kerjasama dan gotong royong dari seluruh anggota komunitas.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan kebersamaan dalam mencapai sebuah tujuan.
Selain itu, nilai-nilai filosofis dalam musik tradisional Palembang juga dapat ditemukan dalam lirik-lirik lagu yang menyiratkan petuah-petuah hidup. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. H. Hamka, seorang ahli musik tradisional Palembang, “Lirik-lirik lagu Palembang seringkali mengajarkan tentang kejujuran, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan kehidupan.”
Dengan demikian, musik tradisional Palembang tidak hanya merupakan hiburan semata, tetapi juga merupakan wahana untuk menyampaikan nilai-nilai filosofis yang dapat memperkaya makna kehidupan masyarakat Palembang. Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan melestarikan musik tradisional Palembang agar warisan budaya ini tetap dapat dinikmati dan dipelajari oleh generasi mendatang.